Cantik
itu relative?. banyak orang yang
menyinggung hal ini, bahwa adanya kecantikan itu bukan dari parasnya yang waw,
atau bodynya yang aduhai, cantik sendiri akan hadir dengan disertai rasa
nyaman.
Wanita
adalah oknum dari kata cantik itu sendiri, bila cantik itu memang relatif,
terus kenapa wanita bersaing bersolek memoles wajah sedemikian indahnya.
Berhias diri
memang perlu namun harus ala kadarnya, tidak harus mengumbar aurat ataupun
meningtkan fashionnya demi mendapatkan predikat cantik. Cukup simple saja,
yaitu jaga image sebagai wanita islami yang sesungguhnya.
Dibalik
tabir kecantikan tidak akan lepas dari
parasit mengusutkan hati yaitu nafsu. Nafsu memiliki lintasan khusus didalam
hati yang biasa disebut dengan khatir nafsani, keinginan kuat untuk cantik akan
mengindikasikan hadirnya sebuah perilaku yang lepas control seperti berhias berlebih, dll. Dinamika ini
tidak lepas dari adanya lawan jenis wanita yaitu kaum laki-laki. Mengulas mata lelaki tidak akan pernah usang
dan tiada habisnya. Karena dorongan atau keinginan kuat lelaki sebabagi
penggoda tiada lain karena adanya nafsu yang kuat wanita ingin mendapatkan
predikat cantik. Dan hal ini sangat singkron dengan tren sekarang, yang
kebanyakan wanita berhijab dengan penampilan yang super ketat dan super cantik
menurut mereka.
Esensi
cantik wanita sepertinya tidak harus jauh kesitu yang lebih miring kepada ekspos
negative, menjadi wanita memang rumit tapi jangan putus asa, kunci sentralnya
yatu wanita harus bisa menjaga image sebagai wanita muslimah dengan menutupi
aurat dan berhias ala kadarnya karena dibalik kecantikan wanita sesugguhnya
setan telah menyihir lebih cantik dan elegan wanita itu kepada yang melihatnya,
apalagi kepada laki-laki yang bukan mahromnya, sebagaimana dalam hadits yang
diriwayatkan oleh imam turmudzi:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا
الشَّيْطَانُ) رواه الترمذي وغيره (
“Wanita itu
adalah aurat (harus ditutupi), bila ia keluar dari rumahnya, maka setan akan
mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya)” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya).
Tulisan ini
semoga bermanfaat bagi pembaca, kaum wanita harus ekstra hati-hati
mendefinisikan cantik dalam kehidupan sehari-harinya, jangan terjebak dengan
koalisi nafsu dan setan yang selalu membuat keindahan palsu dalam kecantikan
yang didefinisikan oleh kaum wanita sekarang.
Bagi laki-laki
seharusnya jangan tertipu dengan definisi cantik wanita, karena cantik itu
relatif dan siapa saja bisa menilainya, maka nilailah kecantikan wanita dengan
kesederhanaan dan akhlaq sesuai yang diajarkan oleh rosululloh.
(Kang_@af.desain.com)

0 Celoteh Mereka:
Posting Komentar