Maulid
Nabi dan ia memiliki keyakinan bahwa perbuatan itu adalah Bid'ah
Sayyi'ah (bid'ah yang jelek). Suatu malam si tua tersebut mimpi duduk di
acara Maulid Nabi bersama sekelompok orang yg bersiap-siap menunggu
kedatangan Nabi SAW ke mesjid. Maka saat Rasulullah SAW tiba, sekelompok
orang itu bangkit dengan berdiri untuk menyambut kehadiran Rasulullah
SAW. Namun hanya ia saja seorang diri yang gak mampu bangkit untuk
berdiri. Lalu Rasullullah SAW berkata kepadanya: "Kamu gak akan bisa
bangkit!" Saat ia bangun dari tidurnya ternyata ia dalam keadaan duduk
dan gak bisa berdiri. Hal tersebut ia derita selama 1 tahun. Kemudian ia
pun bernadzar jika sembuh dari sakitnya ia akan menghadiri dan
memuliakan acara Maulid Nabi di mesjid dengan bershalawat. Kemudian
Allah menyembuhkannya. Ia pun selalu hadir untuk memenuhi nadzarnya dan
bershalawat dalam acara Maulid Nabi SAW". ¤¤¤ [Sumber : Kitab Al-Hady
At- Tam fi Mawarid al-Maulid an- Nabawi, hal 50-5, karya Syech Muhammad
Alwi Al-Maliki]Kamis, 19 Februari 2015
SIKSAAN BAGI SI PEMBENCI MAULID NABIYULLAH MUHAMMAD SAW
Maulid
Nabi dan ia memiliki keyakinan bahwa perbuatan itu adalah Bid'ah
Sayyi'ah (bid'ah yang jelek). Suatu malam si tua tersebut mimpi duduk di
acara Maulid Nabi bersama sekelompok orang yg bersiap-siap menunggu
kedatangan Nabi SAW ke mesjid. Maka saat Rasulullah SAW tiba, sekelompok
orang itu bangkit dengan berdiri untuk menyambut kehadiran Rasulullah
SAW. Namun hanya ia saja seorang diri yang gak mampu bangkit untuk
berdiri. Lalu Rasullullah SAW berkata kepadanya: "Kamu gak akan bisa
bangkit!" Saat ia bangun dari tidurnya ternyata ia dalam keadaan duduk
dan gak bisa berdiri. Hal tersebut ia derita selama 1 tahun. Kemudian ia
pun bernadzar jika sembuh dari sakitnya ia akan menghadiri dan
memuliakan acara Maulid Nabi di mesjid dengan bershalawat. Kemudian
Allah menyembuhkannya. Ia pun selalu hadir untuk memenuhi nadzarnya dan
bershalawat dalam acara Maulid Nabi SAW". ¤¤¤ [Sumber : Kitab Al-Hady
At- Tam fi Mawarid al-Maulid an- Nabawi, hal 50-5, karya Syech Muhammad
Alwi Al-Maliki]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Celoteh Mereka:
Posting Komentar