Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIRJAILANI ra BAB I
Dengan menyebut nama Allah yang
Maha pengasih lagi Maha Penyayang Segala Puji Bagi Allah yang telah mengutus
Junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dengan membawa syari'at yang sempurna dan
agama yang murni, yakni agama Islam serta menghiasi atas kerasulannya dengan
berbagai mu'jizat dan lagi diperkuat para sahabatnya yang pemberani dan
mendapat hidayah.
Dan Allah memberi keistimewaan
kepada siapa yang dikehendaki dan pengikut-pengikut agamaNya
Dinaikan ketingkat 'ilmu ma'rifat dan haqiqot serta memberi siraman lautan ilmu lathifah serta pelita ilmu Ketuhanan
Dinaikan ketingkat 'ilmu ma'rifat dan haqiqot serta memberi siraman lautan ilmu lathifah serta pelita ilmu Ketuhanan
Lantaran itu, mereka jadi juru
petunjuk umat dan perintis kejalan Allah yang maha Agung lagi Maha Mengetahui Mengajak
hamba Allah lewat dijalan setinggi-tingginya jalan yang lurus.
Dan semoga Allah senantiasa
mencurahkan sholawat dan salamnya kepada junjungan NAbi Muhammad SAW. Dan para
sahabatnya serta orang orang yang mengikuti agama islam dan semoga Allah memberikan
Taufiq Kepada kita untuk memperoleh Hidayah melalui petunjuk-petunjuk beliau,
mengikuti amalan-amalanNya Serta mendapatkan pembagian nur (cahaya) dari
orang-orang tersebut agar dapat menghilangkan Kegelapan kebodohan, selagi
manaqibnya orang-orang tersebut masih harum semerbak, berkumandang didengar,
lestari.
Dawuh dawuh kebenaran riwayat
keutamaanya, yang demikian itu akan membangkitkan semangat ta'at dan kebaktian
kepada Allah.
Adapun setelah itu semua: Maka
berkatalah orang yang membutuhkan kemurahan Dzat yang Maha Mulia dan MahaPenyelamat,
yakni Syaikh Ja'far bin Hasan bin 'Abdil Karim Al Barzanjiyyu,: Kitab manakib
ini hanya merupakan Bagian kecil penjelasan perilaku wali Quthub yang bisa
memberi pertolongan; sebagai perantara agar terkabul tujuannya, pimpinan para
wali arif billah, Imam para 'ulama' berjalan dijalan Allah untuk meraih lautan
haqiqot, yaitu Sayyid yang mulia, dirinya dijadikan sandaran yang amat indah,
keturunan bangsawan yang memiliki derajat yang tinggi
Memiliki perkumpulan majlis yang besar, yaitu sayyid yang besar, yaitu Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, Semoga Allah Yang Maha kuat lagi Sempurna menyampaikan Syaikh ke surga yang dekat kepada Allah dan berhasil harapannya.
Memiliki perkumpulan majlis yang besar, yaitu sayyid yang besar, yaitu Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, Semoga Allah Yang Maha kuat lagi Sempurna menyampaikan Syaikh ke surga yang dekat kepada Allah dan berhasil harapannya.
Kitab manakib ini bagaikan
untaian yang dirangkum dari berbagai intan permata berisi fatwa-fatwa dan
amalan Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani agar dapat dijadikan perhiasan yang
diperdengarkan kepada yang hadir pada saat dibacakan dalam amalan-amalan yang
penting dan para peringatan-peringatan ulang tahun wafatnya Syakih Abdul Qadir
Al-Jailani.
Kitab manaqib ini kami ambilkan
dari keterangan para 'ulama ahli Thoriqoh dan para 'ulama yang mempunyai
keyakinan Yang mantap, kecintaanya kokoh kepada Kanjeng Syaikh Abdul Qodir
Al-Jiilani seperti waliyullah Syaikh Abdul Wahan As-Sya'roni yang sudah
terbukti keberuntungannya dan waliyullah Syaikh sirojid Dimisqiy penyusun kitab
Nitajul arwah.
karena didorong rasa cinta. kami
sebar luaskan manaqib para wali yang telah mencapai tingkat kesempurnaan
amalnya, juga menyebarkan manaqib para wali yang terpilih, serta mengharapkan
turunya rahmat yang melimpah dan barokah yang banyak. karena dengan
menyebut-nyebut hal ihwal para 'ulama, waliyullah tersebut, menyebabkan
terbukanya barokah dari pintu langit yang tertinggi, juga turunya mendung
kemurahan dari Allah SWT.
Dan aku lepaskan/sampaikan dengan
perantara keluarga yanag mendapat ridho serta meminta pertolongan dengan Segala
kerahasiaaNya. maka keraskan/semarakkan dengan dzkir. orang-orang yang
mengharap dzikir pembaca sampai Kepadanya dengan segala kabarnya dan saya
menamakan sebagai perak yang hina dalam mengingat/berdzikir sebagaian dari
sifat (kebaikan) yang dimiliki Syaikh Abdul Qodir jailani Yang diridhoi Allah.
Maka kami katakan: bahwa kanjeng
syaikh adalah menjadi syaikhuts tsaqolain, yaitu syaikhnya jin dan manusia yang
sempurna, juga wali yang mempunyai kewaspadaan yang sempurna wusul kepada Allah
dan mempunyai kedudukan luhur lagi mulya serta mempunyai martabat yang tetap
dan derajat yang sempurna dan perilaku yang luhur serta kesempurnaan yang
tinggi, juga menjadi wali Qutub yang ahli ma'rifat kepada Allah, dan menjadi
pemimpin pertolongan penerangan hati, yaitu putra syaikh Abi Sholih Musa Janki
Dausat.
Disebut juga : Janka dausat
putranya Sayikh "Abdillah bin Yahya Az Zahid bin Musa Al Juni bin Abdillah
Al Mahdli bin Al Hasan Almutsan bin Al Hasan As Sibthi bin 'Ali bin Abi Tholib.
Dan putranya Syarifah Fatimah Az Zahro' Putri dari junjungan kita Muhammad SAW
yang menjadi Rasul.
Nasab atu silsilah keturunan
Sayikh Abdul Qodir Itu bagaikan matahari di waktu duha, bagaikan siang untuk
minculnya cahaya waktu subuh.Silsilah keturunan Sayikh ini sudah melekat
diwajah Nabi Adam as. Karena itu malaikat langit diperintah sujid kepada Adam
as. Juga nasab ini sudah disanjung dalam kitabnya Allah, karenanya siapa yang
sengaja ingkar silsilahnya akan terkalahkan dalilnya.
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)
Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIR JAILANI Ra BAB II
Kanjeng Syaikh Abdul Qodir
Al-Jailani dilahirkan didusun Jilan, kota terpencil diluar kota Tobaristan,pada
Tanggal 1 Ramadhan 471 H.
Pada waktu beliau masih bayi,
disiang hari bulan Ramadhan,beliau tidak mau menetek (menyusu),
karena inayah dari Allah kepada beliau.
karena inayah dari Allah kepada beliau.
Dan ketika usianya mendekati
balig, Kanjeng Syaikh gemar mempelajari ilmu pengetahuan,
mengunjungi para ulama' yang mulia lagi berpengetahuan tinggi, dengan amalan-amalan
sholihnya mencapai derajat yang utama, maka kemajuannya dalam bidang ilmu dan amal-amal
utama sangat maju bahkan ibarat lebih dari burung merak.
mengunjungi para ulama' yang mulia lagi berpengetahuan tinggi, dengan amalan-amalan
sholihnya mencapai derajat yang utama, maka kemajuannya dalam bidang ilmu dan amal-amal
utama sangat maju bahkan ibarat lebih dari burung merak.
Kanjeng Sayikh ra. belajar ilmu
fiqih kepada Sayikh Abil Wafa Ali bin Aqil dan kepada Sayikh Abil Khotob
Al-Kalwadzani Mahfudh bin Ahmad Al-Jalil, dan Kepada Syaikh AbilHhusaini
Muhammad bin Al Qodli abi Ya'la, Juga kepada para ulama' yang nampak ilmunya luhur
serta derajatnya yang mulia. Dibidang adab Kanjeng Syaikh belajar kepada Syaikh
Abi Zakariya yahya bin Ali Ath-Tibrizi, Disitulah Kanjeng Syaikh mengunakan
kesempatan sebaik-baiknya untuk mengali berbagai hal yang bermanfaat dan
berguna. Kemudian Kanjeng Syaikh berbai'at belajar ilmu thoriqoh kepada seorang
Guru yang Mursid Arif billah, yaitu Syaikh Abil Khobirihammad bin Muslim ad
Dabbas.
Kemudian Kanjeng Syaikh
meneruskan bi'at toriqohnya kepada Syaikh Qodli Abi Sa'id al-Mubarok hingga
mendapat ijin menjadi Syaikh mursid yang adabiyahnya meniru mursyidnya yang
sudah sempurnya dan tidak henti hentinya terpeliharah dari inayah Allah,
sehingga derajat kewalianya terus naik ketingkat kesempurnaan, karena cita
citanya yang luhur beliau dapat mengalahkan sifat yang tercela dan nafsu
syaithoniayah yang menyesatkan, juga cancut tali wanda beliau meniggalkan apa
yang menjadi kesenagannya dan hal hal yang mubah(boleh), juga meningalkan
keramaian dunia, pergi mengembara kehutan di Negeri Irak selama duapuluh lima
tahun sehingga tidak mengenal orang, bahkan banyak orang yang mencemooh dan
tidak mau memperdulikan, karena keluarga yang menjadi tanggung jawabnya
seakan-akan diabaikan. pada permulaan beliau melakukan pengembaraan memang
dirasakan banyak menghadapi tantangan serta kehawatiran-kehawatiran, tetapi
semua hambatan itu dapat dihadapi dengan tabah dan tetap melanjutkan
pengembaraan kehutan belantara.
pakaian yang dipakai jubah dari
bulu, kepalanya ditutup sobekan kain, berjalan tanpa sandal, melalui
tempat-tempat berduri ditanah-tanah terjal, yang demikian itu karena beliau
tidak menemukan sandal makananya buah buahan yang masih dipohon, sayur yang
sudah dibuang daun daun rerumputan yang berada ditepi-tepi sungai, bahkan lebih
banyak tidur dan tidak minum.
pernah berhari hari tidak makan
apapun, Tiba-tiba dijumpai seseorang yang kemudian menberinya sebuah kantong
yang berisi penuh dengan uang dirham sebagai penghargaan kepada beliau.
kemudian diambil sebagian untuk membeli tepung, jenang dari kurma dan samin dan
duduklah kanjeng Syaikh untuk menikmati makanan tersebut. Dengan tiba-tiba ada
sebuh kertas yang jatuh , tulisanya berbunyi : Syahwat itu dijadikan untuk
hamba-hambaKu yang lemah, sebagai perantara untuk melaksanakan ta'at kepada
Allah, sesungguhnya Hamba-hambaKu yang kuat, tentu tidak mempunyai kesenangan
syahwat apapun. seketika itu beliau meninggalkan makan, mengambil saputangan
untuk membunkusnya dan ditinggalkannya lalu menghadap kiblat shalat dua rakaat,
dan kemudian meninggalkan tempat itu. atas kejadian ini beliau sadar, bahwa
dirinya dijaga oleh Allah dan selalu dalam pertolonganNya.
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)
Terjemahan MANAQIB SYEK ABDUL QODIRJAILANI ra BAB III
(Kanjeng Syaikh Abdul Qodir
Al-Jilani ra. pertama masuk kota Irak ditemani Nabi Khidir 'alaihi afdlolush
sholati wassalam. Dan beliau belum mengenalnya yang kemudian Nabi Khidir
memberikan persyaratan_persyaratan yang tidak boleh sekali sekali menyimpang,
karena penyimpangan akan menjadi sebab perpisahan keduanya. maka Nabi Khidir
berpesan kepada Syaikh : Duduklah ditempat ini. maka duduklah kanjeng Syaikh
ditempat yang disyaratkan sampai tiga tahun yang setiap tahun sekali Nabi
Khidir datang kesitu. Dan kemudian berpesan lagi : Jangan sekali-kali
meningalkan tempat ini, sampai aku datang lagi.)
(Pernah pada waktu riyadloh
Kanjeng Syaikh tertidur di emperan istana Raja Madani dimalamnya yang sangat
dingin, tiba -tiba nimpi mengeluarkan mani, seketika bangunlah beliau lalu
pergi kesungai untuk mandi. kemudiat tidur lagi dam mimpi yang sama. bangunlah
beliau dan pergi ke sungai mandi lagi, kejadian itu sampai empat puluh kali
dalam semalam. Kemudian Kanjeng Syaikh naik diatas pagar tembok emperan agar
tidak tertidur lagi demi menjaga kelanggengan suci dari hadats. Kebiasaan
Kanjeng Syaikh bila berhadats terus berwudhu lalu sholat sunnah dua raka'at
sehingga senantiasa suci dan tidak pernah menanggung hadats.)
(Tiada henti-hentinya Kanjeng
Syaikh kesungguhannya dalam menjaga wudhu, bahkan hal yang demikian itu menjadi
kebiasaan sampai ketingkat wusul kepada Allah SWT. nampak jelas pancaran nur
kewaliaannya, sehingga nampak juga diwajahnya cemerlang sifat keluhuran,
menghindari segala apa yang harus dihindari, bahkan pernah berpura pura bisu,
gila, sampai berkali-kali dibawa ke Kota Marostan untuk diobatkan yang demikian
itu malah membuat tersohor kewaliannya melebihi ulama' pada zamannya. Dibidang
keilmuanya dan amalanya, Zuhud dan ma'rifatnya ketokohan dan Fatwa-fatwanya
dapat diterima siapa saja yang mendengarkan sehingga nama baiknya tersebar
dimanca negara bagaikan peredaran surya.)
(Diceritakan : pernah pada suatu
ketika seratus Ulama' ahli Fiqih Bagdad berkumpul masing masing membawa
masalah, kemudian dikumpulkan, dan menghadap Kanjeng Syaikh perlu menguji
kemampuannya, setelah ulam' itu duduk dalam majlis, kanjeng syaikhpun
menundukkan kepala, tiba-tiba keluarlah cahaya bersinar dari dadanya menembus
ke dada para Ulama itu, maka hilanglah apa yang ada pada hati mereka, sampai
pada Masalah-masalah yang sudah matang dipersiapkan hilang begitu saja, para
Ulama' tadi menjadi kebingungan, gemetar dan seakan-akan tidak berdaya juga
kesadarannya, menyobek-nyobek pakaian dan membuka tutup kepalanya. Kemudian
Kanjeng Syaikh naik kekursinya seraya memberikan jawaban yang sudah tersimpan
dari masing-masing Ulama tersbut, setelah lengkap memberikan jawaban masalah
masalah itu semua, para Ulama tadi baru mengakui akan kelebihan Kanjeng Syaikh,
lalu mereka tunduk.)
(Adalah Kanjeng Syaikh ra.
tiap-tiap hari mengajarkan tiga belas 'ilmunya yaitu : Tafsir Al-Qur'an,
Hadits, ilmu Khilaf, ilmu ushul ya'ni Ushul Kalam/ Ushul Fiqih,ilmu Nahwu, ilmu
Qiro'a/Fajwid, ilmu qiro'a/Tajwid, ilmu huruf, ilmu arudl/qowaafi,ilmu ma'aani,
ilmu badi', ilmu bayan, ilmu manthig, dan ilmu tashouf/thoriqoh. beliau memberi
fatwa mengikuti madzhab Imam Syafi'i dan imam Hambali ra. Ulama Iraq kagum atas
fatwa beliau, sehingga terlontar ucapan dari mereka Maha Suci Allah yang
memberikan kepadanya ilmu yang begitu luas.)
(Pernah Kanjeng Syaikh diberi
suatu masalah karena semua Ulama' Bagdad tidak mampu menjawabnya, masalah itu
adalah : ada seseorang yang bersumpah kalau istrinya jadi ditalaq tiga. maka
orang tadi harus melakukan ibadah kepada Allah Ta'ala, yang ibadahnya tidak
sedang dikerjakan lain orang pada waktu itu. Bagaimana orang itu bisa selamat
dari sumpahnya dan ibadah apa yang harus ia kerjakan ? Maka Kanjeng Syaikh ra.
menjawab seketika : Agar orang tadi selamat dari sumpahnya, maka ia harus pergi
ke Mekkah Al-Mukaromah, menunggu sepinya orang melakukan thawaf, bila sudah
sepi lalu mengerjakan thowaf tujuh kali, dengan demikaian berarti telah lepas
dari sumpahnya dan tidak punya tanggungan apa-apa.)
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)
Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL QUDIR JAILANI ra. BAB IV
(Adalah Kanjeng Syaikh berpakaian,
pakaian Ulma Jubah besar yaitu pakaian yang menutupi muka dan kepala, dan
kendaraannya bighol/keledai. Untuk menghormati tamu membuka kerudungnya dan
waktu mengajar beliau duduk dikursi yang tinggi agar bisa dilihat dan didengar,
ucapanya terang dan lantang.)
(Kadang-kadang Kanjeng Syaikh
bagaikan berjalan diangkasa kemudian kembali lagi kekursinya,hal itu disaksikan
orang-orang hadir, waktunya hanya diperuntukkan ta'at kepada Allah semata.
Pembantu dekatnya ya'ni Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Abdil Fatah Al-Harowi
Mengatakan : saya menjadi peladenya Syaikh Abdul Qodir ra. selama empat puluh
tahun, adalah beliau selama itu bila sholat subuh masih menggunakan wudhunya
sholat isya'. Kalau ber-hadats segera memperbaruhi wudhunya. kemudian mengerjakan
sholat sunnah dua rakaat.)
(Adalah Kanjeng Syaikh setelah
sholat isya' masuk kamar pribadi, tidak satupun orang dapat masuk dan
membukanya, tidak akan keluar sebelum terbit fajar.Raja Bagdad sudah berkali
kali benar-benar ingin bertemu dengan beliau pada malam hari, tidak juga bisa
bertemu. Syaikh Abdul Fatah berkata : pernah saya bermalam semalam dirumah
beliau, maka say tahu beliau sholat sunnah sebentar pada permulaan malam,
kemudian berdzikir kepada Allah sampai melewati sepertiga dari permulaan malam.)
(Kemudian beliau membaca asma
A'dhom sembilan yaitu : al-Muhiithu,Arrobbu, Asy-Syahiidu, Al-Hasibu,
Al-Fa'aalu, Al-Khollaaqu,Al-Kholiqu, Al-Bari-u, Al-Mushowwiru, dan naik
keangkasa sampai hilang dari pandanganku. Setelah kembali lagi kekamarnya,
kemudian sholat berdiri di atas kedua kaki serta membaca Al-Qur'an sampai habis
waktu sepertiga malam yang kedua. Adalah sholat beliau sujudnya sangat panjang,
kemudian duduk menghadapkan jiwanya kehadirat Allah, muroqobah kepadaNya sampai
terbit fajar dengan sopan dan merendah berdo'a kepada Allah sehingga beliau
tertutup penuh oleh cahaya terang, dengan nampak terang jelas, sehingga
menyilaukan pandangan mata sampai Kanjeng Syaikh tidak terlihat karena tertutup
oleh Nur/Cahaya.)
(Syaikh Ibnu Abil Fatah juga berkata
: kemudian saya mendengar disampingnya ada yang mengucapkan salam
Assalaamu'alaikum kemudian Kanjeng Syaikh menjawabnya, keadaan demikian ini
terjadi sampai Kanjeng Syaikh mengerjakan sholat fajar.)
(Adalah Kanjeng Syaikh ra. telah
berkata : Tidak boleh terjadi sebagai seorang ahli tasauf, siap dan bertindak
sebagai juru penerang/ Guru mursyid, kecuali sudah mendapat anugerah Alah
ilmunya, politiknya pimpinan negara, ilmu hikmahnya para ahli hukum. Syaikh
Ibnu Fatah juga mengatakan : pada suatu hari ada seorang melapor kepada Kanjeng
Syaikh, ia mengaku pernah melihat Allah ta'ala dengan kedua matanya. Maka
beliau bertanya : Benarkah apa kata orang-orang bahwa engkau pernah melihat
Allah dengan kedua matamu...? Maka orang tersebut menjawab : Iya benar. Syaikh
Ibnu Abil Fatah selanjutnya melarang mengatakan bahwa mendengar jawaban orang
tersebut Kanjeng Syaikh melarang mengatakan yang demikian seraya membentaknya
dengan berpesan agar berhati-hati jangan sampai ucapanya diulang kembali.)
(Kemudian beliau menoleh kepada
mereka diantara yang hadir sedang menanyakan : pengakuan seprti itu benar atau
salah ? Jawab kanjeng Syaikh, ia benar... tapi dalam kebimbangan, sesungguhnya
yang melihat Nur keindahan Allah itu adalah mata hatinya, yang kemudian mata
hatinya menembus kedua mata kepalanya, maka kepalanya lalu bisa melihat mata
hatinya, cahaya mata hatinya menyatu dengan cahaya keindahan Allah, sehingga
orang itu berprasangka bahwa mata kepalanya melihat apa yang sebenarnya dilihat
mata hatinya. Sesungguhnya yang dapat melihat cahaya keindahan Allah hanyalah
mata hati, tetapi ia belum mengerti. mendengar jawaban kanjeng syakih tadi,
para Ulam' dan ahli thoriqoh gemetar dan kebingungan.)
(Syaikh Ibnu Abdil Fatah berkata
: pada suatau ketika Kanjeng Syaikh melihat seberkas cahaya berkilauan
menerangi ufuk langit, tidak lama menampakkan diri seraya memanggil-manggil :
Wahai Abdul Qodir.... aku adalah Tuhanmu.. sungguh aku perbolehkan untukmu
semua yang diharamkan. Maka Kanjeng Syaikh menjawab : A'UUDZU BILLAHI MINASY
SYAITHOONIRROJIM yang artinya : aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang
terkutuk. seketika itu cahaya tadi berubah menjadi gelap dan menyerupai awan
dengan bersuara keras : Wahai Abdul Qodir..., selamatlah engkau dari ulah
sesatku, sebab ilmumu tentang hukum Tuhanmu adan karena pemahamanmu tentang
kedudukanmu sungguh aku sudah menyesatkan seperti kejadian ini dari tujuh puluh
orang ahli thoriqoh.)
(Setelah beliau selamat dari
godaan syaithan, kemudian memuji kepada Allah dengan mengucapkan : Anugerah dan
keselamatan hanya karena Tuhanku. maka ditanyakan kepada Syaikh : Bagaimana
Syaikh bisa tahu sesungguhnya itu adalah syaithan...? Kanjeng Syaikh menjawab :
dari ucapanya : telahaku perbolehkan bagimu apa yang diharamkan. Karena setahu
saya Sungguh Allah ta'ala tidak akan memerintahkan berbuat jahat.)
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)
Terjemah MANAQIB SYAKIH ABDUL QUDIR JAILANI ra.BAB V
(Adalah Kanjeng Syaikh Abdul
Qodir ra. tidak mau mengaung-agungkan orang kaya dan berdiri karena
kedatangannya seorang raja dan tidak juga orang-orang yang mempunyai kedudukan.
Dan adalah seringkali raja bermaksud ziarah kepada Syaikh, padahal beliau
sedang duduk-duduk kemudian ditinggalkan masuk kekamar pribadinya.)
(Kemudian baru keluar lagi untuk
menemui setelah khalifah itu duduk. Hal ini dilakukan kerena memulyakan prilaku
ahli tasauf yang tidak tertarik dengan kedudukan dan harta serta tidak berdiri
haya sekedar kedatangan raja. Lagian beliau tidak mau berdiri di depan
pintu-pintu raja atau mantri dan juga tidak mau menerima hadiah dari raja,
sehingga raja itu mencemoohnya atas ketidak diterimanya pemberian itu. maka
Kanjeng Syaikh berkata kepada sang raja : Kalau begitu silahkan bawa sendiri
hadiah itu kesini. rajapun menerimanya, kemudian membawa sendiri buah apel
untuk Kanjeng Syaikh. tiba-tiba buah apel itu didalamnya penuh darah dan nanah.
maka berkatalah Kanjeng Syaikh kepada raja : kenapa raja selalu mencemooh dan
mencela saya...? padahal saya tidak mau buah apel ini, karena seluruhnya penuh
dengan darah manusia. Maka raja itu minta ma'af dan bertaubat dihadapan Kanjeng
Syaikh, selanjutnya raja itu sering ziarah kepada beliau sebagaimana kebanyakan
orang dan menjadi sahabatnya sampai meninggal.)
(Adalah Kanjeng Syaikh ra. yang
mempunyai derajad tinggi, namanya harum tersebar kemana-mana, beliau mau
menghormati kepada fakir miskin, menemani duduk, membersihkan sendiri kutu kutu
yang ada dipakaianya.
Beliau penah mengatakan : Seorang
fakir yang mau sabar lebih utama dari orang kaya yang bersyukur,dan orang fakir
yang bersyukur, lebih utama dari keduanya dan orang fakir yang mau bersabar dan
bersyukur, lebih utama dari semuanya.)
(Tidak senang dan tidak merasa
ni'mat menerima bala', kecuali orang yang tahu kepada Dzat yang menurunkan
bala', yaitu Allah SWT. dan adalah Kanjeng Syaikh juga berkata : ikutilah
sunnah Rasulullah Saw. dan jangan melakukan bid'ah, berbakti kepada Allah dan
RasulNya jangan sampai keluar dari islam, bersabarlah dan jangan menggumam,
berharaplah untuk mendapatkan kesejahteraan dan jangan putus asa, berkumpullah
dalam majlis Dzikir kepada Allah ta'ala, jangan bercerai berai, bersihkan
dirimu dengan bertaubat dari segala dosa dan jangan berlumuran noda dan secara
rutin menghadap dipintu Allah untuk mohon ampunan.)
(Kanjeng Syaikh berkata juga :
Jika terkena cobaan, jangan menginginkan mendapat keni'matan dan menghindar
dari cobaan, karena suatu keni'matan pasti datang juga kepadamu sesuai
ketentuan Allah, diharapkan maupuntidak. demikian pula cobaan, suka atau tidak
pasti akan menimpanya,maka iyu berserah dirilah segala urusan kepada Allah yang
mengatur sesuai dengan kehendaknya. maka bila keni'matan datang kepadamu, maka
sibukkanlah dirimu dengan mengingat Allah dan banyak bersyukur, dan bila cobaan
yang menimpa maka sibukkanlah dirimu dengan kesabaran dan kesadaran.bila ingin
mendapat tempat yang tertingi disisi Allah dan sebagai suatu keni'matan, maka
perlu disadari bahwa cobaan yang menimpa orang mukmin bukan sebagai malapetaka,
tetapi datang untuk menguji Iman.)
(Kata Kanjeng Syaikh lagi : tidak
boleh terjadi didalam majlis untuk menghadap kepada Allah ta'ala, kecuali
membersihkan dirinya dari kotoran dan dosa. dan tidak akan dibuka hatinya untuk
ma'rifat kepada Allah, kecuali hatinya dikosongkan dari pengakuan mempunyai
perilaku baik dan dari perbuatan yang meresahkan. apabila kebiasaan manusia
sudah berlumuran dosa dan tidak mau membersihkan, maka Allah ta'ala menurunkan
berbagai penyakit lahir ataupun bathin kepada mereka sebagai tebusan dan
pembersih dosa-dosanya, agar yang demikian itu sesuai majlis menghadap dan
mendekat kepada Allah, baik mereka sadar maupun tidak.)
(Kata Kanjeng Syaikh lagi :
Berhati-hatilah kamu... jangan sampai menyakiti seseorang atau membencinya,
kecuali sudah memperhatikan perbuatanya dengan berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah
Rasul, agar kamu senang,benci tidak sekedar menuruti hawa nafsu.)
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."
(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)
Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIR JAILANI ra. BAB.VI
(Adalah Kekaromahan Kanjeng Syaikh Abdul
Qodir, pakaiannya tidak pernah dihinggapi lalat, karena mewarisi Eyangnya yaitu
Nabi SAW. orang yang melihatnya sempat menanyakan lantaran apa yang
menyebabkan..? Maka Kanjeng Syaikh menjawab : Untuk apa lalat hingap pada
diriku, yang pada diriku ada tujuan untuk mendapatkan keni'matan dunia dan
madunya akhirat, melainkan hanya semata mata ikhlas karena Allah.)
(dari sebagian kekaromahannya,
satu ketika beliau duduk mengambil air wudhu kejatuhan kotoran burung emprit,
lalu beliau mengangkat kepalanya, maka jatuhlah burung itu dan mati. kemudian
beliau melepas pakaiannya untuk dicuci lalu disedekahkan sebagai tebusan burung
tadi. dan berkatalah beliau : bila pada saya ada dosa maka itulah tebusannya.)
(Dan dari kekaromahannya lagi,
ada seoranag perempuan datang kepada beliau dengan membawa putranyadiserahkan
kepada beliau untuk menjadi santrinya dan belajar ilmu suluk. putra tadi
diterima, kemudian diperintahkan memerangi nafsunya serta menjalankan ibadah
sebagaimana dilakukan oleh ulama-ulama salaf. Suatau hari ibunya sowan kepada
Kanjeng syaikh, dilihat anaknya menjadi kurus, si ibu kemudian masuk kedalam
kamar kanjeng Syaikh dan melihat didepanya tulang tulang aYam dari sisa daharan
Kanjeng Syaikh. maka si ibu kemudian menanyakan arti dari semua itu. Maka
Kanjeng Syaikh meletakkan tanganya diatas tulang tadi sambil berkata :
Berdirilah atas izin Allah yang menghidupkan tulang-tulang yang hancur, maka
berdirilah tulang tulang itu kembali menjadi ayam dan berkokok : "LAA
ILAAHAILLALLOOH-MUHAMMADUR RASUULULLOOH-ASY-SYAIKHU"ABDUL QOODIR
WALIYYULLOOHI" artinya : Tidak Ada Tuhan melainkan Allah, Muhammad utusan
Allah, Syaikh Abdul Qodir kekasih Allah swt. maka beliau berkata kepada si ibu
: Kalau anak mu sudah dapat berbuat seperti ini, maka boleh makan sekehendaknya.)
(Dan dari kekaromahannya lagi,
pada suatu hari ketika angin sedang berhembus kencang ada seekor burung elang
diatas majelis pengajian beliau dengan suara yang keras dan suaranya menggangu
orang orang yang hadir dimajelis itu, maka beliau berkata : Wahai angin,
potonglah kepala burung itu. maka seketika jatuhlah burung itu dengan keadaan
kepala terputus. kemudian beliau turun dari kursinya, mengambil burung tadi
mengelus elus dengan membaca : "Bismillaahir rahmaanir rohiim", maka
burung itu hidup kembali dan terbang lagi dengan izin Allah ta'ala, akan hal
itu disaksikan oleh orang orang yang hadir dimajelis itu.)
Terjemahan MANAQIB
SYAKIH ABDUL QODIR JAILANI ra. BAB VII
(Adalah Kanjeng Syaikh ra. telah
berkata, bahwa beliau melahirkan rasa syukur atas keni'matan yang diberikan
kepadanya, karena firman Allah ta'ala : Dan terhadap ni'mat Tuhanmu, maka
hendaklah kamu menyebut - nyebutNya : Tiada seorang muslim yang melewati pintu
madarasahku, melainkan Allah akan meringankan siksa yang menimpa pada hari
kiamat. Dan diberitakan bahwa sesungguhnya ada seorang yang menjerit - jerit
dalam kuburnya, maka Kanjeng Syaikh mendatangi kubur itu dan berkata :
Sesungguhnya orang ini pernah mengunjungi saya sekali, maka semestinya Allah
mengasihinya. maka sejak itu tidak lagi terdengar suara menjerit - jerit dari
dalam kubur tadi.
Kanjeng Syaikh ra. berkata :
Syaikh Husain Al-Halaj pernah terpeleset satu kali dalam menjalnkan
kewaliannya, hanya saja waktu itu tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya,
seandainya saya hidup pada zamannya, pasti saya akan menolongnya, karena saya
akan menolong orang - orang yang terpeleset dari sahabat - sahabatku, murid
muridku dan orang - orang yang cinta kepadaku sampai hari kiamat, saya gandeng
tangannya, baik mereka masih hidup maupun setelah mati.)
(Disebabkan karena kudaku sudah
terpasang pelananya dan tombakku sudah tertancapkan dan pedangku sudah terhunus
dan anak panahku sudah terpasang busurnya untuk menjaga santriku yang sedang
lupa, dan Kanjeng Syaikh ra. berkata lagi : Saya ini ibarat apinya Allah yang
telah dinyalakan. Saya ini Waliyullah yang akan merobek setiap orang yang tidak
punya sopan santun kepadaku dan saya diberi ilmu bagaikan lautan yang tidak
bertepi, saya ini dijaga oleh Allah, saya waliyullah yang diperhatikan. Wahai
orang-orang yang berpuasa disiang hari, wahai yang bertahajjud dimalam harinya,
wahai orang yang tinggal digunung yang sudah dibinasakan gunung-gunugnya, wahai
orang-orang ahli gereja yang sudah dirobohkan gereja-gerejanya, menghadaplah
kalian untuk ta'at melaksanakan perintah-perintah Allah, wahai wali rijal,
wahai wali abthol, wahai wali athfal, kemarilah kalian kepadaku, ambillah ilmu
dari waliyullah yang bagikan lautan yang tiada bertepi.)
(Adalah Kanjeng Syaikh ra. warna
kulitnya sawu matang, kedua alisnya bertemu, jenggotnya lebat dan panjang,
dadanya bidang, badannya ramping, tingginya sedang, suaranya nyaring, dan
merdu, mudah menetes air matanya, sangat takut kepada Allah ta'ala, besar
kewibawaannya, do'anya mustajabah, luhur budi pekertinya, keatas maupun kebawah
keturunannya baik, paling jauh-jauhnya manusia dari perbuatan jahat, dan
sedekat dekatnya manusia kepada perbuatan yang benar, sangat dimurkanya bila
mengetahui larangan Allah diterjang,tidak marah karena hanya menuruti hawa nafsunya,
tidak mau menolong karena selain Allah, tidak pernah menolak orang minta-minta
walaupun salah satu bajunya yang diminta, pertolongan Allah yang menjadi dasar
pokok hidupnya.semua thoriqnya dikuatkan oleh Allah, ilmunya menjadi pembersih
kotoran, pendekatannya kepada Allah menguatkan kewaliannya, ingat kepada Allah
dengan hudlur yang menjadi gudangnya, ma'rifatnya kepada Allah menjadi
bentengnya, munajatnya kepada Allah menjadi amal perbuatannya, kewaspadaannya
sebagai pengubung dirinya kepada Allah, mesra kepada Allah menjadi kawan
berbincangnya, lapang dada menjadi kecintaannya, kebenaran menjadi lambang
hidupnya, terbukanya hati menjadi bekalnya, sifat penyantun menjadi wataknya,
dzikir kepada Allah menjadi ucapannya, persaksiannya kepada Allah menjadi obat,
peraturan agama menjadi jembatannya, semua sifat-sifat ilmu hakikat menjadi
kepribadiannya, menyerah dan puas akan ketentuan Allah, dengan menyadari tidak
ada daya dan kekuatan kecuali pertolongan dari Allah, thoriqohnya menurut
tauhid, meyakinkan ke Esaan Allah, dzikir dengan hati yang hudlur pada waktu
bertandang ibadah kepada Allah, beliau adalah seorang yang sangat menyadari
akan kejadiannya sebagai hamba Allah, dengan secararutin beribadah kepada
Allah, bukan untuk sesuatau dan tidak karena sesuatu, tetapi ibadahnya ikhlas
karena sebagai hamba yang setia kepada sifat-sifat kesempurnaan Allah dan
beliau adalah hamba Allah yang agung, yang selalu menyatu jiwanya dengan Allah
waktu berdzikir dan disertai menepati terhadap hukum-hukum Allah.)
(Keistimewaan-keistimewaan
kanjeng Syaikh ra. masih banyak lagi, perilaku utamanya namapak jelas, bahkan
lebih terang dari matahari diwaktu duhur. beliau wafat pada hari jum'at tanggal
sebelas, Rabi'ul akhir 571 H. umurnya sembilan puluh satu tahun. makamnya
dikampung Bebul Aroj, Baghdad dan banyak dikunjungi orang dari berbagai manca
negara. Semoga Allah meridhoinya dan memberikan kemanfa'atan kepada kita semua
aebab beliau, Allahumma amiin.)
"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR
RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."
=mk(ya Allah , Hamparkanlah bau
harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat
rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)
0 Celoteh Mereka:
Posting Komentar