LINTASAN SYAITHON
DAN HAWA
Virus Kronis
Yang Mematikan Hati
من علامات موت القلب : عدم الحزن على ما فاتك من الموافقات وترك
الندم على ما فعلته من وجود
الزلات
من علامات موت القلب عدم الحزن على ما فاتك من الموافقات وترك الندم
على ما فعلته من وجود الزلات
“Diantara
tanda-tanda matinya hatinya adalah jika anda tidak merasa susah ketika
kehilangan keselarasan taat kepada Allah, dan tidak menyesali perbuatan dosa
anda”
Faktor
kronis dari matinya hati, merupakan lintasannya syaiton dan hawa nafsu yang
terus merayu untuk menarik kita berada dalam kesesatan, serta menenggelamkan
agar kita tidak bisa kembali kepada permukaan kesadaran, syaiton yang begitu
halus terus mengikuti dan menekan manusia sepanjang peredaran darah manusia yang
masih mengalir, sedangkan hawa nafsu hanya bersemayam didalam hati, selintas
saja nafsu kurang nampak begitu berbahaya, namun esensinya nafsu justru lebih
ditakuti dari pada syaiton, karena nafsu yang melekat permanen dalam diri
manusia membuat menjadi manusia lebih sulit menghindarinya, konflik yang dibuat
oleh nafsu terletak dihati kita yang mampu merobohkan para ahli ibadah.
Antara
syaiton dan hawa nafsu sangat sulit
dibedakan, seperti apakah godaan syaiton dan seperti apakah godaan hawa nafsu
dan seperti apa pula solusinya untuk melepas dan menyelamatkan diri dari
keduanya. Meskipun sangat sulit untuk dibedakan Namun keduanya memiliki
lintasan-lintasan tersendiri, sebagai ril untuk menggoda manusia.
Seseorang bertanya, kepada Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz mengenai lintasan hati yang jahat dan buruk yang datang kepada seseorang, dan cara agar seseorang dapat membedakan antara was-was yang datang dari setan, dan rayuan yang datang dari hawa nafsu sekaligus cara mengatasi untuk mengusir keduanya. Habib Umar bin Hafidz menjawab : Lintasan (Khatir) hati yang datang kedalam hati manusia ada empat macam :
Seseorang bertanya, kepada Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz mengenai lintasan hati yang jahat dan buruk yang datang kepada seseorang, dan cara agar seseorang dapat membedakan antara was-was yang datang dari setan, dan rayuan yang datang dari hawa nafsu sekaligus cara mengatasi untuk mengusir keduanya. Habib Umar bin Hafidz menjawab : Lintasan (Khatir) hati yang datang kedalam hati manusia ada empat macam :
1. KHATIR RABBANI ILAHI.
Ialah lintasan ilahi yang datang dengan begitu kuat kedalam hati seseorang, yang tidak dapat ditolak olehnya sama sekali.
2. KHATIR MALAKI.
Ialah lintasan yang datang disertai oleh rasa tuma'ninah, dan ketentraman serta menjadi lebih kuat dengan dzikrullah, ia mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kejahatan serta membuka pintu-pintu ma'rifat dan juga memberikan pemahaman terhadap wahyu Allah dan ayat-ayat-Nya.
3. KHATIR SYAITHANI.
Lintasan ini selalu berubah-ubah, ia menyuruh terhadap banyak kejahatan, dan tidak bermaksud untuk menyuruh kejahatan tertentu, tapi maksudnya agar seseorang terjerumus ke dalam kejahatan apapun. Tandanya, Khatir (lintasan) tersebut menjadi lemah tatkala kita berdzikir kepada Allah, dan wajib bagi orang yang diserang Khatir ini untuk berlindung dengan berdzikir kepada Allah, serta membenci lintasan hati seperti ini dan menolaknya. Khatir semacam ini akan meleleh dengan dzikrullah.
4. KHATIR NAFSANI.
Lintasan ini berhubungan dengan tujuan-tujuan nafsu dan syahwat. Tandanya yaitu, orang tersebut akan selalu terus menerus menggapai tujuan tertentu yang berlawanan dengan syariat. Khatir ini tidak akan melemah kecuali dengan mengingat mati. Wajib bagi seseorang yang diserang oleh lintasan hati ini untuk menolaknya dengan mengingat tempat kembalinya, yakni kembali kepada Allah, mengingat kematian dan kepulangannya kepada Allah, serta menyibukkan dirinya dengan dzikrullah dan merenungi hari Akhirat. Hal ini dapat membimbing seseorang untuk menuju jalan yang baik dan menjauhkannya dari kejahatan lintasan hati seperti ini. Semoga Allah senantiasa menjaga hati-hati kita dari lintasan hati yang dapat menjerumuskan kepada jurang kebinasaan, dan menyinari dengan cahaya-Nya yang dapat membangkitkan semangat dalam ketaatan dan berbuat kebajikan.
Lintasan ini berhubungan dengan tujuan-tujuan nafsu dan syahwat. Tandanya yaitu, orang tersebut akan selalu terus menerus menggapai tujuan tertentu yang berlawanan dengan syariat. Khatir ini tidak akan melemah kecuali dengan mengingat mati. Wajib bagi seseorang yang diserang oleh lintasan hati ini untuk menolaknya dengan mengingat tempat kembalinya, yakni kembali kepada Allah, mengingat kematian dan kepulangannya kepada Allah, serta menyibukkan dirinya dengan dzikrullah dan merenungi hari Akhirat. Hal ini dapat membimbing seseorang untuk menuju jalan yang baik dan menjauhkannya dari kejahatan lintasan hati seperti ini. Semoga Allah senantiasa menjaga hati-hati kita dari lintasan hati yang dapat menjerumuskan kepada jurang kebinasaan, dan menyinari dengan cahaya-Nya yang dapat membangkitkan semangat dalam ketaatan dan berbuat kebajikan.
Betapa ketatnya syaiton dan hawa
nafsu menghimpit kita, sehari-hari kita terjepit oleh keduanya dan seakan-akan
kita sangat sulit untuk selamat daeri keduanya. Semuanya harus kembalikan
kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak Dzikrulloh dan memohon perlindungan ekstra
kepada-Nya, dengan meningkatkan amaliyah kebajikan kita. AMIN
Seseorang yang menjaga pandangannya, menjaga pendengarannya,
menjaga lisannya dari hal yang buruk. Maka hal yang demikian itu adalah sebuah
proses seseorang dalam berusaha untuk menjaga hatinya…(Habib Umar bin
Hafidz)
Penulis Amatir Tinta Emas Madura
0 Celoteh Mereka:
Posting Komentar