Nasigorengseratus

Labels

Selasa, 17 Februari 2015

KADO UNTUK PARA PENUNUT ILMU



Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi kita yang harus dilaksanakan, sebagaimana yang di sebutkan dalam Hadits: “Thalabul ilmi faridhatun ala kulli muslimin wa muslimatin”.
Pernah pada suatu hari Syeikh Habib Ali al Habsy di kunjungi oleh para santri ilmu, dan pada saat itu beliau berwasiat kepada mereka. “Pantaskah kita di katakan sebagai penuntut ilmu sedangkan waktu yang berharga banyak kita gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, kita gunakan untuk banyak tidur. Tidak sepantasnya seorang penuntut ilmu tidur sebelum pertengahan malam atau menghabiskan malam harinya tanpa menghapal ilmu, atau mengkaji al-Qur’an, Hadits dan ilmu-ilmu lainnya. Dan tidak sepantasnya seorang pemuda dikatakan santri ilmu sedangkan ia tidak pernah bangun malam untuk melaksanakan shalat sunnat tahajjud”.
Para salaf kita dahulu bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, padahal mereka bukan dari golongan orang-orang yang berharta, hidup mereka pas-pasan dan bahkan ada diantara mereka hidupnya sangat sederhana, namun mereka bersemangat dalam meraih ilmu dan mengamalkannya.
Adapun kita, dirumah kita telah tersedia berbagai macam makanan, tapi kita malas untuk menuntut ilmu bahkan hati kita tidak bergerak sama sekali untuk menuntut ilmu. Membiarkan diri dalam kebodohan adalah dosa yang sangat besar. Apalagi melantarkan istri dan anak-anak dalam keadaan bodoh, sehingga banyak sekali dari generasi muda kita tidak mengenal siapa Tuhannya?, siapa Nabinya?, Bagaimana cara menutup aurat?, Bagaimana memilih teman?, hal ini adalah musibah diatas segala musibah yang ada.
Imam Syafi’i rahimahullah, selama 16 tahun tidak pernah meletakkan punggunnya di atas hamparan untuk tidur atau istirahat, kecuali pada saat beliau akan wafat, dalam kondisi seperti itupun beliau terlentang diatas hamparan pelapah kurma yang tipis dan kasar.
Imam Ibnu Hajar selama 4 tahun di Mesir tidak pernah makan daging, padahal saat itu harga daging di Mesir sangat murah.
Al Habib Alwi bin Sahl rahimahullah, terpaksa harus menulis satu lembar dari kitab Al Irsyad (kitab Fiqh karangan Ibnu Muqry) di lengan bajunya karena tidak memiliki kertas.
Dan satu hal lagi yang paling banyak dilupakan orang, padahal hal ini adalah yang terpenting yang harus dimengerti oleh semua santri ilmu, sebagaimana yang di katakan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah, “Aku ingatkan kepada semua penuntut ilmu tentang sesuatu yang paling banyak dilupakan orang, padahal ini adalah yang terpenting yang harus dimengerti oleh santri ilmu, yaitu menghormati guru atau syeikh yang mengajarinya. Bahkan para santri di wajibkan untuk mengagungkan semua ulama yang mengemban ilmu, karena dengan menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak mereka maka seorang santri akan mendapatkan keberkahan dan kemulyaan ilmu”.
Dan kado terakhir, agar penuntut ilmu menjahui sifat dengki dan iri hati, karena kedua sifat ini dapat mencabut keberkahan ilmu yang telah di peroleh, Barakallahu fiikum. Teladani amal para salaf kalian, jangan pernah menganggap mustahil tentang mujahadah yang telah dilakukan oleh orang-orang terdahulu, sebab mereka diberi kekuatan dhahir-bathin oleh Allah SWT.
Wahai para penunut ilmu! Jika kalian mau berusaha dengan sungguh-sungguh, maka kesempatan masih terbuka lebar. Bersemangatlah dalam meraihnya! Dan mohonlah kepada Allah agar kalian diberi taufiq-Nya untuk dapat meniru langkah-langkah mereka. Ketahuilah, setiap orang yang mengajarkan ilmu sesuai dengan ilmu yang dimiliki, kelak di hari kiamat ia pasti akan mendapatkan syafa’at Rasulullah SWA. Amiin.   
Kang@afdesain.com       


0 Celoteh Mereka:

Posting Komentar

 

CERPEN ISLAMI

UNTUK UMUM

KARYA PRIBADI @af

SILAHKAN KUNJUNGI: http//:cepatkreatif.blogspot.com

LP3S

Lembaga Penerbitan Pp. Syaichona MOh. Cholil.