KESOMBANGAN VIRUS KRONIS HATI

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ
SUATU hari di tepi sungai, seorang Ustadz melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak. Kemudian Ustadz itu berbisik dalam hati, “Alangkah buruk akhlak orang itu dan baiknya kalau dia seperti aku!”

Tiba-tiba Ustadz itupun melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas karena karam. Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.

Kemudian dia berpaling ke arah sang Ustadz dan berkata, “Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah, selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang.”
Bagaimanapun Ustadz itu gagal menyelamatkan yang seorang tadi. Maka pemuda itu bertanya padanya. “Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak.”
Sang Ustadz tertegun lalu berkata, “Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang yang tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam kebanggaan dan kesombongan.”
آللهم صل علىسيدنآ محمد و علىآل سيدنآ محمد