Bahan Bakar Kehidupan
Bila dalam satu
detik jantung berdenyut dua kali, berarti tubuh ini dapat di ibaratkan sebagai
sebuah mesin kendaraan yang sangat kompleks yang memiliki bahan bakar alami:
DENYUT JANTUNG. Jumlah denyut jantung yang diberikan kepada setiap insan di
dunia ini telah ditetapkan besarnya. Tidak akan bertambah ataupun berkurang
walaupun hanya satu denyutan. Layaknya ibarat mesin, bahan bakar dalam tanki
penyediaan akan terus berkurang seiring dengan penggunaan kendaraan tersebut.
Demikian pula
dengan jumlah denyut jantung yang diberikan kepada kita. Dari detik ke detik,
menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan, hingga tahun ke
tahun, bahan bakar "denyut jantung" tersebut menjadi semakin menipis
persediaannya.
Seorang pemilik kendaraan
yang bijak tentu akan mempergunakan bahan bakar tersebut dengan sebaik-baiknya.
Yang akan mengantarkan sang pemiliknya ke tempat-tempat yang ditujunya. Lalu
bila ada seorang pemilik kendaraan, yang hanya menghidupkan mesin kendaraannya
di dalam garasi tanpa pernah dijalankan selama beberapa hari, sebutan apa yang
dapat kita berikan kepadanya? Padahal sangat jelas bahwa fungsi kendaraan adalah
untuk tujuan transportasi.
Demikian halnya
kita sebagai hamba Allah SWT. Telah jelas bahwa maksud penciptaan diri manusia
adalah semata-mata untuk mengabdi kepada Allah SWT. Telah ditetapkan pula
jumlah "persediaan bahan bakarnya". Lalu akan kita habiskan untuk apa
"bahan bakar" ini? Apakah seperti orang bodoh yang membuang bahan
bakar kendaraan dari tanki persediaan agar nantinya menguap hilang dengan
sendirinya, seperti orang-orang yang berkata "hanya untuk sekadar
menghabiskan waktu" dengan melakukan hal yang sia-sia, menguap hilang
tanpa ada bekasnya.
By: Kang Aaf
0 Celoteh Mereka:
Posting Komentar