Nasigorengseratus

Labels

Rabu, 29 Januari 2014

Artikel psantren Ala KAng Aaf ( LEBARAN DI PONDOK SIAPA TAKUT"



                                     LEBARAN DI PONDOK SIAPA TAKUT
‘’Allohuakbar Allohuakbar Allohuakbar lailahaillallohu Allohuakbar Allohuakbar Walillahilham‘’, seperti itulah gema takbir yang terdengar disemenanjung alam semesta di beberapa hari yang lalu, Mercon, Kembang api Dll,   juga mengantusiasi hadirnya bulan sejarah tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah itu, Takbir keliling  dan tabuh beduk tentunya takkan pernah lepas dalam tradisi penyambutan  hari raya atau disebut juga  hari qurban, bila kita termenung sejenak untuk mendetektiv  ternyata dipesantren jauh lebih menarik  dan tak kalah seru dengan yang di luar sana, Meski tak terlalu menggema tapi kiranya cukup saja terdengar di seantero pondok tercinta kita saja, Mulai dari daerah A tepat pada pukul  19:30 s/d ke daerah D pukul 09:30. Semua santri  bersorak-sorak penuh tawa dan air mata, Mungkin masih tersimpan rindu kepada keluarga, Semakin seru semakin pula mereka dalam kelarutan, Apalagi H-1 dan H-2nya mereka mampu memerangi nafsu dengan berpuasa Tarwiyyah dan Arafah, Cara mereka berbuka juga unik-unik ada yang berpesta  antara kamar-kamar,  Ada juga pengurus dengan pengurus  pokoe    serru coy…” , ketika matahari telah tertawa maka hari yang di tunggu tunggu datang juga, seuasai solat Id berjemaah yang di pimpin langsung oleh RKH karror aschol, para santri berantakan bersilaturrohmi dari pondok satu ke pondok yang lain tak lupa pula seusai acabis kekeluarga besar pondok pesantren syaichona moh cholil, baru acabis ke hadrotus syaih  Kh. Zubair Muntashor  pp nurul cholil dan dilanjuti ke kiai-kiai yang lain di sekitar bangkalan ini bahkan kepang sekalipun.
“Huuuuuuuuuh “ tarikan nafas yang begitu panjang seusai merantaui barokah bangkalan tibalah saatnya kiriman, sungguh ta’ terbendung air mata dari sebagian santri ketika  menanyakan kabar keluarga dirumah, air mata keluarga juga tak kalah seru menghawatirkan kabar putra-putrinya yang mereka tinggalkan dikandang ilmu “aduuuh… sedihnya” nasi dan kerupuk tertata rapi dihadapan masing-masing, ta’ usah disegan-segankan untuk melahapnya cukup ahli bagi santri untuk menganalisir sakit perut sebab kekenyangan atau  muntah muntah sebab kebanyakan ikan ayam , “ hi…hi hi…”
Meski tidak menarik seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi cukup seru khususnya bagi santri baru untuk mencoba bagaimana rasanya lebaran bersama teman-teman di ppsmch. uniknya lagi ditahun sebelumnya  yaitu tak sedikit juga, santri yang mengantri kupon undian ”ups…… tapi ingat lho bukan kupon berhadiah  melainkan kupon qurban  he…he…he…”, malah ada yang pulang dari tempat pengantrian kupon qurban setelah adzan maghrib, ya begitulah perjuangan santri demi mendapatkan sepotong daging, maklumlah semua santri pasti memegang prinsip ” MAN JADDA WA JADA”.
Sifat santri yang positif dan Dinamis ternyata membawa keiklasan dan ketabahan meski seharusnya kita tersenyum bersama orang tua di saat lebaran seperti ini, Semoga saja kebaikan yang kita lakukan juga diberkahi oleh para guru-guru kita Syaichona Cholil Khususnya Amin Amin Ya Rabbil Alamin. 
By: Kang Aaf

0 Celoteh Mereka:

Posting Komentar

 

CERPEN ISLAMI

UNTUK UMUM

KARYA PRIBADI @af

SILAHKAN KUNJUNGI: http//:cepatkreatif.blogspot.com

LP3S

Lembaga Penerbitan Pp. Syaichona MOh. Cholil.